February 4 2016, 7.00 pm
Antara culture shock tentang budaya orang Jawa ialah kami kena panggil sepupu kami yang sebaya atau lebih muda sebagai abang atau kakak. Pelik kan?
Contohnya, sepupu saya merupakan anak kepada kakak mak saya. Mak saya kena panggil kakak beliau 'Kakak'. So title ni pun akan diturun kepada anak-anak mereka (saya, adik beradik saya dan sepupu). Saya kena panggil sepupu saya tu 'Kakak' atau 'Abang' walaupun mereka lebih muda.
Nenek saya pun, bila borak-borak dengan saya, dia akan guna title Abang/Kakak bila merujuk kepada sepupu saya. Tapi sebab saya membesar kat area orang Melayu, benda ni jadi kekok sangat.
But in reality, kitorang main aci redah je panggil 'aku' dengan 'kau' je. Saya ni kira fusion Melayu dan Jawa la.
Sejak pindah rumah baru ni, saya cuba untuk belajar tentang kampung saya yang majoritinya orang Jawa. Belajar untuk lihat persekitaran ibu saya membesar. Tengok jalan yang mak saya lalu untuk ke sekolah. Petik rambutan kat kebun yang atuk usahakan.
Ada sekali tu ada pakcik Jawa bertanya waktu kenduri kahwin sepupu. Dia tanya dalam loghat Jawa. Saya blur gila dia cakap apa. Saya jawab balik "Tak pandai cakap Jawa!". Orang keliling gelak je tengok saya. Budaya Jawa sangat asing dalam hidup saya.
Menurut nenek saya, nenek beliau berasal dari Indonesia. Beliau generasi kedua yang lahir di Malaysia (atau Tanah Melayu/Malaya). Bahasa Jawanya pun dah berbeza dengan Jawa kat sana.
Yang kelakarnya, bila satu kampung masuk sekolah yang sama, habis satu sekolah la cakap Jawa. Bayangkan mengajar Sains dengan Matematik dalam bahasa Jawa. Lagi haru kelas Bahasa Melayu dengan Bahasa Inggeris cakap Jawa jugak.
Antara perkataan Jawa yang saya belajar ialah 'kecoro' iaitu lipas. Sebutannya, ke-cjo-ro. Bunyi 'co' tu kena pekat ye. Sebab tu kena letak 'cjo'.
Kalau kenduri, antara makanan utama ialah nasi ambeng. Kami akan makan di dulang dan bersila di sekelilingnya. Ini sunnah Nabi ye. Bukan nasi ambeng tu yang sunnahnya, tapi makan satu dulang tu. Tempe memang takkan lari la kalau cakap pasal makanan Jawa. Tapi saya pun geli nak makan satu dulang ni, sampai la saya masuk matrik dan dipaksa makan lepas bersihkan masjid tiap-tiap Jumaat. Lama-lama boleh la terima cara makan kat dulang ni. Rupanya orang Jawa lebih advance tentang sunnah ni.
~nc~
Followers
CBox
Total Pageviews
Blog Archive
My Blog List I
-
-
Train1 day ago
-
Tuhanku2 weeks ago
-
Eh makngah!4 months ago
-
Salam 1 Ramadhan5 years ago
-
sesekali menjenguk blog7 years ago
-
-
Dua hari sebelum menginjak 63 tahun8 years ago
-
-
Berpindah9 years ago
-
Update MASRECA 199 years ago
-
Bercuti ke Guilin, China (Silver Cave)9 years ago
-
-
Part 49 years ago
-
Pesanan Tuhan kepada pembawa fitnah9 years ago
-
-
Laa Tahzan :')10 years ago
-
Lelong Sampul Duit Raya JDT murah10 years ago
-
Mitsaqan Ghalizah10 years ago
-
-
Wordless Wednesday10 years ago
-
-
HABBATUS SAUDA DAN KHASIATNYA10 years ago
-
-
-
-
memandang ke langit yang luas11 years ago
-
:: it's our 7months ::11 years ago
-
-
Benarkah Ku Merinduimu?12 years ago
-
-
Jom Follow-Mollow??12 years ago
-
mandi12 years ago
-
I'm Backk....12 years ago
-
-
Insulation Resistance Test13 years ago
-
-Bila Nikmat Tidak Kita Syukuri-13 years ago
-
-
-
-
kembali13 years ago
-
-
Mula atau Duka~13 years ago
-
ok! harini aku sgt rajin..14 years ago
-
HARAPAN SI WAJAH TUA14 years ago
-
ALEESYIA14 years ago
-
GIANT UTM MOUNTAINBIKE QUEST 201114 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Powered by Blogger.
Feedjit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment